Minggu, Oktober 08, 2017

Mulung Sampah Ciliwung dan Kumpul Blogger

Share & Comment

MALU dong buang sampah di sungai (Frans JOC, dok. Suparno) 

Penghujung bulan September jatuh pada hari Sabtu. Seperti biasa, Sabtu saatnya kita turun ke sungai. Kebetulan, pada hari yang sama Laskar Karung dapat undangan dari Blogger Bogor yang merayakan ulang tahun ke-9 (wah, sama umurnya ya dengan kita). Jadilah hari Sabtu 30 September, Laskar Karung mulung di Ciliwung Sempur dan ikut ngumpul Blogger di Postshop Coffee Toffee Cibadak. 

Sungguh satu hari yang sangat seru bagi kita. Sabtu pagi jam 8, laskar karung beraksi di sekitar Jembatan Gantung 2 Sempur, di perbatasan Lebak Kantin dan Kampung Rambutan. Menurut Kang Parno, tempat ini adalah salah satu tempat favorit di Ciliwung. Kenapa? Karena banyak bebatuan sungai dan juga pohon Lowa yang tumbuh di sana sehingga membuat kita betah nongkrong di sana. Bahkan, beberapa orang pengumpul pasir dan botol bekas juga banyak singgah di sana. Pagi itu, relawan yang datang ada 4 orang, yaitu: Kang Parno, Pak Ntis, Nonet dan juga Frans. Yang disebut terakhir ini bisa dibilang relawan cukup baru, jauh pula tinggalnya yaitu di Jakarta. Frans, yang juga anggota Jakarta Osoji Club sudah 3 minggu berturut-turut ikut terjun langsung ke sungai. 

Nah, di tengah-tengah aksi kita ngarungin sampah-sampah terutama sampah styrofoam yang pagi ini kembali membanjiri bantaran, Ibu Wina yang adalah pengumpul botol bekas di lokasi itu ikut mengambil karung dan bergabung dengan Laskar Karung bebersih sungai. Beberapa kali Ibu Wina bercerita kepada kita aktivitasnya sehari-hari mengumpulkan botol bekas, kadang dia mendapatkan botol-botol bekas yang dibuang di sungai, tapi lebih sering mencarinya di tepi-tepi jalan kota dan trotoar. Bu Wina mengatakan bahwa sungai memang saat ini banyak sampah, kadang dia mengumpulkan sampah-sampah dan membakarnya di tepi sungai karena merasa prihatin. Keprihatinan terhadap kondisi sungai memang harus datang dari siapa saja. Laskar Karung adalah salah satu wadah untuk kita berekspresi sekaligus mengkampanyekan kepedulian untuk sungai. "Mari kembali jadikan sungai sebagai ruang publik.", kata Mas Anggit dulu. 

Ibu Wina dan suami ikut bebersih sungai

Pagi itu, selain styrofoam, kita juga menemukan gabus cetakan sandal yang sebelum-sebelumnya pernah beberapa kali ditemukan juga di aliran Ciliwung terutama di Sempur dan Babakan Pasar. Entahlah, sepertinya gabus ini adalah limbah dari industri kerajinan sandal yang dibuang ke Ciliwung. Kita belum tahu juga, ada berapa dan apa saja industri-industri kecil-menengah hingga besar yang membuang limbahnya di Ciliwung, terutama di wilayah Kota Bogor. Apakah ada kawan-kawan yang tahu? Lain lagi kisah Kang Parno dan kegelisahannya tentang sampah kain. Pagi itu, kita menemukan kain besar dan lebar yaitu gorden bekas yang dibuang di sungai. Saking besarnya, kain gorden itu kita jadikan wadah menampung sampah-sampah yang lain. Semakin hari, memang sampah kain ini semakin banyak ditemukan di Ciliwung. 

Sampah kain gorden yang kita temukan di sungai

Setelah hampir 2 jam berkegiatan di sungai, kita pun beranjak ke lokasi selanjutnya yaitu memenuhi undangan Blogger Bogor untuk merayakan ulang tahun komunitasnya. Laskar Karung yang datang ke Coffee Toffee hari itu ada 4 orang dari jatah 5 undangan. Bucil, Dian, Nonet dan Kang Parno ikut meramaikan Hut Blo9or yang dikemas juga dalam diskusi dengan tema personal branding, product branding dan juga seluk beluk dunia maya. Laskar Karung bisa belajar bagaimana strategi jitu untuk membentuk brand-nya sebagai komunitas sungai dan untuk lebih efektif mengkampanyekan gerakan peduli sungai. Seru banget acaranya. Selain KPC Bogor, datang pula undangan komunitas lainnya yaitu Bogor Runners. Semakin banyak kawan, semakin gencar juga kita ingin mengkampanyekan gerakan peduli sungai. 

Hingga acara selesai sore jam 3, kita masih lanjut berdiskusi seru tentang upaya-upaya kita mengajak sebanyak-banyaknya orang bergerak bersama untuk Ciliwung dan sungai-sungai lainnya. Dengan sajian minuman seru dari Postshop Coffee Toffee, diskusi makin lancar dan ide-ide cemerlang bermunculan. Semoga semangat kita selalu membara ya kawan-kawan. Tetap semangat dan percaya akan Mimpi Ciliwung kita. 

Terimakasih banyak untuk Laskar Karung yang terjun ke sungai: Kang Tisna, Kang Parno, Frans, Nonet, dan Bu Wina dan suami,
Laskar karung yang datang ke acara Blo9or: Bucil, Dian, Nonet, dan Kang Parno,
Teman-teman dari Blo9or: Kang Hendra, Taufan, Bang Dede, dan kawan-kawan lainnya, selamat ulang tahun Blo9or!
Kawan-kawan dari Bogor Runners yang seru-seru dan tak bisa disebut namanya satu per satu. 

Yuk, kapan-kapan bareng kita main di sungai. (Net)

Laskar Karung bersama Blo9or


fllyer mingguan - karya Mutiara 

Tags: , ,

Komunitas Peduli Ciliwung Bogor berdiri sejak Maret 2009. Komunitas yang menginginkan adanya rasa kepedulian terhadap keberlangsungan sungai Ciliwung di Kota Bogor. 

0 Komentar:

 

Artikel Populer

Tjiliwoeng on Facebook

Copyright © KOMUNITAS PEDULI CILIWUNG BOGOR | Designed by Templateism.com | Published by GooyaabiTemplates.com